Minggu, 20 Agustus 2023

Kurikulum Merdeka Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

 

PENDIDIKAN, merupakan ukuran kemajuan suatu negara, negara yang maju biasanya memiliki kualitas pendidikan yang baik.

Negara kita kurang lebih sudah sebelas kali mengganti kurikulum, mulai tahun 1945 setelah merdeka.

Sejak tahun 2021, pendidikan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dalam konteks pandemi Covid-19, model pendidikan di Indonesia mulai berubah.

Penerapan Kurikulum Mandiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, telah “memaksa” para pendidik untuk dinamis, kreatif dan inovatif dalam mengajar.

Suka tidak suka, suka tidak suka, pendidik harus berusaha bergerak agar pembelajaran tetap berjalan.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kurikulum Merdeka.

Pada program sebelumnya, bidang keterampilan berbahasa meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Sekarang program Merdeka menambah keterampilan

mendengarkan, membaca dan menonton, berbicara dan menyajikan, dan akhirnya menulis.

Pembelajaran bahasa Indonesia dalam konteks program Merdeka mengajak pendidik dan peserta didik untuk saling berkomunikasi secara aktif.

Pendidik bukan lagi subjek, melainkan fasilitator.

Pendidik memiliki kebebasan untuk mandiri dalam mengajar, dengan pembelajaran kontekstual dan inovasi.

Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki hasil belajar yang berbeda pada setiap tahapannya, sehingga siswa benar-benar dibimbing dalam cara belajar yang sesuai dengan kemampuan intelektual dan usianya. Proses pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan fasilitas sekolah.

Selama proses pembelajaran, siswa dapat memilih cara belajar yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

Kemampuan awal siswa dapat dinilai di awal proses pembelajaran, dengan menggunakan teknik yang telah diuji sebelumnya atau belum diuji seperti wawancara.

Hasilnya, pendidik dapat menentukan gaya belajar seorang siswa, apakah itu kinestetik, akustik, visual, atau audiovisual.

Di era digital, pembelajaran bahasa Indonesia dapat disajikan dengan cara yang sangat menarik. Berbagai platform dan aplikasi dapat digunakan sebagai alat bantu belajar, seperti kahoot, google class, canva, quizizz, edmodo, dan lainnya.

Pendidik perlu 'mengenal teknologi' tidak hanya terobsesi dengan buku teks tetapi juga mampu mengambil teknologi dan menggunakannya dalam proses pembelajaran.

Minimal, pendidik di era digital harus mampu membuat presentasi PowerPoint yang menarik dan menggunakan proyektor LCD.

Oleh karena itu, ketika memberikan materi, ada sarana bagi siswa untuk dengan mudah menangkap esensi pembelajaran tanpa harus terpaku pada guru saja.

Misalnya, ketika menyerahkan laporan percobaan tertulis, siswa tidak hanya dituntut untuk menginterpretasikan laporan percobaan tertulis. Pendidik dapat memulai dengan menunjukkan video seseorang yang sedang melakukan percobaan, kemudian siswa baru diminta untuk mengidentifikasi informasi dalam video tersebut.

Proses siswa terlibat secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan mengaitkannya dengan situasi kehidupan nyata mendorong siswa untuk dapat menerapkan materi tersebut dalam kehidupannya sendiri.

Implementasi program Merdeka dalam pembelajaran bahasa Indonesia akan menghasilkan produk yang beragam.

Siswa tidak hanya belajar dan membuat teks, tetapi produk yang mereka buat bisa berupa video, infografis, poster, komik, bahkan film pendek.

Sehingga diperoleh siswa yang berkepribadian, memiliki kecakapan hidup, mandiri, berpikir kritis, kreatif dan memiliki kualitas yang baik. 

Selasa, 01 Maret 2022

DISEMINASI KURIKULUM PARADIGMA BARU MGMP BAHASA INDONESIA – KOTA BEKASI

DISEMINASI KURIKULUM PARADIGMA BARU

MGMP BAHASA INDONESIA  – KOTA BEKASI

 

Pandemi yang melanda Indonesia dan dunia hampir tiga tahun ini berdampak pada kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) menjadi alternatif terbaik agar proses belajar tetap berjalan. Pada kenyataan kegiatan PJJ tidak berjalan seperti yang diharapkan  karena berbagai kendala, akibatnya terjadi kemunduran secara akademis yang berkaitan dengan   proses pendidikan yang berlangsung dengan tidak baik yang kita kenal dengan istilah learning loss.

Sementara itu hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 yang diterbitkan pada Maret 2019  menunjukkan bahwa kemampuan membaca, sains dan matematika memperoleh skor yang tergolong rendah karena berada di urutan ke-74 dari 79 negara. Hal ini menyiratkan permasalahan serius yang terjadi pada pendidikan kita. Oleh sebab itu diperlukan upaya penguatan literasi dan numerasi dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Guru sebagai ujung tombak dalam proses pendidikan, diharapkan dapat turut serta dalam mengurai permasalahan ini, dengan memberikan penguatan literasi dan numerasi pada proses pembelajaran yang tentu saja bermula dari perencanaan pelajaran. Dengan kemampuan literasi dan numerasi ini diharapkan kelak siswa dapat mengembangkan potensinya dalam mengatasi permasalahan secara kritis dan logis.

Apa dan bagaimana literasi dan numerasi serta aplikasinya dalam kegiatan belajar mengajar, akan kita kupas tuntas pada kegiatan Diseminasi Kurikulum Paradigma Baru yang diselenggarakan oleh MGMP Bahasa Indonesia Kota Bekasi.

 

Tujuan Kegiatan

              Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang  penguatan literasi dan numerasi serta  aplikasinya dalam KBM.

 

Sasaran Kegiatan

              Sasaran kegiatan Diseminasi Kurikulum Paradigma Baru ini adalah guru yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang tergabung dalam wadah MGMP Bahasa Indonesia tingkat SMP di Kota Bekasi.

 

Jadwal Kegiatan

              Kegiatan akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 5, 12, 19, 26 Maret 2022 (Secara daring dan luring per-subrayon, jadwal di WAG subrayon)

 

Materi Kegiatan dan Pemateri

              Materi kegiatan yang akan disampaikan sebagai berikut :

1.      Kebijakan Dinas Pendidikan Kota Bekasi  

Pemateri  : H. Eduard Nurpatria CH, M.Pd.)

2.      Metode Pembelajaran

Pemateri  : Iis Nia Daniar, GR, S.S., M.Pd

3.      Perencanaan Literasi dalam pembelajaran dan penilaian

SR. 01. R. Suhartini, M.Pd.

SR.02.  Aan Andriyani, M.Pd / Aripin Budiana, S.Pd., M. Pd.

SR. 03. Juli Hartini, S.Pd., M.Si

SR.04. Esih Sukaesih, S. Pd., M.Pd.

SR.05. Widiastuti, S.Pd., M.Pd.

4.      Perencanaan Numerasi dalam Pembelajaran dan Penilaian

SR. 01. R. Suhartini, M.Pd.

SR.02.  Aan Andriyani, M.Pd / Aripin Budiana, S.Pd., M. Pd.

SR. 03. Juli Hartini, S.Pd., M.Si

SR.04. Esih Sukaesih, S. Pd., M.Pd.

SR.05. Widiastuti, S.Pd., M.Pd.

5.      Materi AKM

SR.01. Anne Larasati Dewi, S.Pd.

SR. 02. Iis Nia Daniar, S.S. Gr., M.Pd.

SR. 03. Irwan Purwanto, M.Pd.

SR. 04. Melawaty, S.Pd.

SR. 05. Yuliawati, S.Pd.

 

Pendaftaran Peserta

              Peserta yang berminat dapat menghubungi kordinator subrayon masing-masing di WAG subrayon atau yang tertera pada flyer.

 

              Ayo, tunggu apalagi? Jadilah agen perubahan untuk pendidikan yang lebih baik!

 

Salam Literasi 


Senin, 27 Desember 2021

MENUJU PARADIGMA BARU: KADISDIK LANTIK PENGURUS MGMP BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMP SE-KOTA BEKASI

 

MENUJU PARADIGMA BARU:

KADISDIK LANTIK PENGURUS MGMP BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMP SE-KOTA BEKASI

 



 

Kepala Dinas Pendidikan, Dr. H. Inayatulah, M.Pd  melantik 15  pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa dan Sastra Indonesia untuk masa bhakti 2021-2024. Acara pelantikan dilaksanakan di Gedung PGRI Bekasi pada hari  Selasa (21/12). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pengawas dan Kepala Sekolah SMP Kota Bekasi.

Adapun ke-15  pengurus yang dilantik adalah Melawaty, S.Pd SMPN 17 Bekasi sebagai ketua; Sugeng Widada, S.Pd SMPN 12 Bekasi sebagai Wakil Ketua, Iis Nia Daniar, S.S, Gr., M.Pd., SMPN 31 Bekasi sebagai sekretaris; Desi Purwatini, S.Pd SMPN 27 bekasi sebagai bendahara; Wiwik Handayani, S.Pd SMPN 30 Bekasi sebagai Humas. Bidang Pengembangan Kurikulum, (Pendidikan dan Pelatihan) dengan empat orang anggota yakni  Soemantri, S.H.I (SMPI Teratai Putih Global Bekasi), Sri Maslaini, M.Pd, SMPN 43 Bekasi, Nur Amin, M.Pd SMPN 13  Bekasi, Anne Larasati Dewi, S.Pd, SMPN 1 Bekasi. Bidang Dokumentasi dan Sosial Media, dengan tiga orang anggota yakni  Anita Rahayu, M.Pd (SMPN 7 Bekasi), Yuliawati, S.Pd SMPN 19 Bekasi, Deni Aditya Mahardika, S.Pd SMPN 19 Bekasi.

Acara diawali dengan pembacaan doa dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Lagu Bangun Pemuda Pemudi, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Pengawas SMP Kota Bekasi. Memasuki acara inti yaitu pelantikan pengurus MGMP Kota Bekasi. Seremonial pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Kepala Dinas Kota Bekasi tentang Susunan Pengurus MGMP SMP Kota Bekasi Masa Bhakti 2021-2024, kemudian  dilanjutkan dengan pengucapan janji dan prakata pelantikan oleh Dr. Inayatulah, M.Pd selaku Kadis yang mewakili Walikota Bekasi karena berhalangan hadir dan disaksikan oleh Pengawas SMP. Acara kemudian dilanjutkan dengan penanda-tanganan Berita Acara pelantikan.

Kemudian dilanjutkan dengan arahan dari Dr. Inayatulah, M.Pd,  Kadis. Dalam arahannya beliau menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus yang sudah dilantik. Beliau meminta dan berharap agar ke depan MGMP bisa menjadi mitra terbaik dalam mewujudkan SMP Hebat Bermartabat. Beliau  juga menyampaikan harapannya agar ke depan MGMP bisa menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi diri dan profesionalitas guru-guru SMP Kota Bekasi.

MGMP sebagai wadah pengembangan kompetensi guru yang berkelanjutan diharapkan dapat mengimplementasikan kurikulum paradigma baru yang lahir sebagai imbas dari perkembangan teknologi informasi dan penerapan pembelajaran daring yang selama pandemi dilaksanakan. Dengan kurikulum paradigma baru ini diharapkan output yang dihasilkan lebih mampu bersaing dalam era globalisasi. Kurikulum paradigma baru yang lebih menekankan pada skil digadang-gadang sebagai kurikulum yang mampu nmendongkrak kompetensi SDM, khususnya pada masyarakat Kota Bekasi.

 

Salam Literasi

 


Senin, 21 Juni 2021

SELAMAT DATANG di PORTAL MGMP BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KOTA BEKASI

 

    MENENGOK SEKILAS TENTANG MGMP, YUK!



MGMP atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran adalah forum yang memfasilitasi guru-guru mata pelajaran yang sama untuk mengembangkan kreativitas dan  profesionalitas kerja. Guru-guru yang bisa tergabung dalam adalah guru SMP atau sederajat, SMA atau sederajat, dan SMK atau sederajat, sedangkan guru SD/MI memiliki wadah yang disebut KKG. Sementara itu, khusus kepala sekolah tergabung dalam MKKS.

MGMP juga memiliki kepengurusan, yaitu sebagai berikut.

  1. Pengurus terdiri dari satu ketua, satu sekretaris, satu bendahara, dan tiga ketua bidang. Bidang yang dimaksud adalah bidang perencanaan dan pelaksanaan program, bidang pengembangan organisasi, administrasi, dan sarpras, serta bidang hubungan masyarakat dan kerja sama.
  2. Pengurus dipilih berdasarkan AD/ART oleh setiap anggota.
  3. Anggota berasal dari guru sekolah negeri dan swasta, baik PNS maupun non PNS.
  4. Anggota memuat guru mata pelajaran di jenjang yang sama.
Dasar hukum sebuah organisasi yang harus dimiliki MGMP, yaitu sebagai berikut. 

  1. Surat penetapan dari Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota.
  2. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
  3. Memiliki struktur organisasi (kepengurusan).



Penting Tidak Sih, Ikut MGMP?

Pertanyaan ini tentu ada dalam benak setiap guru. Nah, mari kita kupas bersama agar rasa penasaran tentang penting atau tidaknya masuk dalam organisasi ini terpenuhi. Di era digital dan pandemi seperti ini, Bapak/Ibu bisa mengikuti berbagai pelatihan/bimtek dalam guru pembelajar melalui SIM PKB. Namun, ada syarat yang mendasarinya, yaitu Bapak/Ibu harus gabung dalam komunitas MGMP di Kab/Kota tempat tinggal Bapak/Ibu. 

Jika Bapak/Ibu enggan bergabung dengan MGMP, profesionalitas kerja Bapak/Ibu tidak akan diperhitungkan. Artinya, penting sekali keikutsertaan Bapak/Ibu dalam forum MGMP. Hal yang penting adalah bisa menggantikan pola pelatihan-pelatihan/bimtek yang biasa dilakukan di P4TK maupun LPMP.

Adapun tujuan MGMP adalah sebagai berikut.

  1. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar, yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil pembelajaran.
  2. Menjadi forum untuk menyetarakan kemampuan guru di bidangnya guna menunjang pemerataan peningkatan kegiatan belajar mengajar.
  3. Forum diskusi untuk guru mengenai permasalahan yang terjadi sehari-hari selama proses belajar mengajar.
  4. Membantu guru untuk mendapatkan berbagai informasi tentang pendidikan, misalnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, perubahan kurikulum, metodologi, dan sebagainya.
  5. Forum untuk saling berbagi ilmu dan pengetahuan.
  6. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan RPP.
  7. Meningkatkan kompetensi dalam penyelenggaraan pembelajaran aktif, inovatif, keratif, efektif, dan menyenangkan.

Sejenak Mari, Mengintip Kegiatan dalam MGMP Itu Apa Saja?

Kegiatan yang dilakukan mengacu pada peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru.

1. Kegiatan rutin

Kegiatan rutin dalam MGMP adalah sebagai berikut.

  1. Diskusi tentang masalah yang terjadi pada proses pembelajaran. Misalnya bagaimana cara meningkatkan ketertarikan siswa pada mata pelajaran yang Bapak/Ibu ampu.
  2. Menyusun dan mengembangkan silabus, program semester, dan rencana program pembelajaran.
  3. Analisis kurikulum.
  4. Menyusun laporan hasil belajar siswa.
  5. Pendalaman materi.
  6. Pelatihan tentang penguasaan materi yang mendukung proses pembelajaran. Pelatihan semacam ini diharapkan mampu menunjang kinerja guru saat melakukan pembelajaran.
  7. Membahas materi dan pemantapan menghadapi ujian.

2. Kegiatan pengembangan

Kegiatan pengembangan meliputi kegiatan berikut.

  1. Penelitian, misalnya penelitian tindakan kelas/studi kasus.
  2. Penulisan karya ilmiah.
  3. Seminar, lokakarya, dan diskusi panel.
  4. Diklat berjenjang.
  5. Menerbitkan buletin.
  6. Menerbitkan karya literasi.
  7. Menyusun dan mengembangkan website MGMP.
  8. Kompetensi kinerja guru.
  9. Pendampingan pelaksanaan tugas guru oleh pembimbing.

Mengukur Keberhasilan MGMP

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari MGMP tidak berhenti di ruang pertemuan saja serta pertemuan secara online, tetapi harus diimplementasikan secara optimal untuk kemajuan para peserta didik dan guru itu sendiri. Keberhasilannya bisa dilihat dari hal-hal berikut.

  1. Tercapainya peningkatan mutu pelayanan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan, sehingga bisa bermakna bagi siswa baik secara digital maupun secara tatap muka.
  2. Terjadi peningkatan prestasi belajar pada siswa.
  3. Peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kinerja para anggota menjadi lebih profesional.
  4. Adanya tukar pengalaman dan umpan balik antarguru baik dalam kegiatan daring maupun luring.
  5. Tercapainya pembelajaran dalam Hybird Blended Learning.

Nah, MGMP memberikan banyak manfaat bagi skill mengajar Bapak/Ibu ke depannya, kan? 

Semoga bermanfaat buat Bapak/Ibu semua.

Salam Literasi

Admin 

Kurikulum Merdeka Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

  PENDIDIKAN, merupakan ukuran kemajuan suatu negara, negara yang maju biasanya memiliki kualitas pendidikan yang baik. Negara kita kura...